as-salam sume. erm, korang penah x pakai nail polish. or in other word, cutex? penah x? penah x? aku penahh. sesaje gedik nak try pakai. nak rase best x pakai cutex ni sebab aku tengok kawan aku yang non-muslim dok pakai. bese la, aku ni semangat nk mencuba ni tinggi, hehh. so, satu hari ni mase aku x boleh solat, aku pinjam la dorang punye. nak try la katekan. sekali aku try yang warne hitam. pehh, rase cm budak emo/gothic pon ade. hekhek.
suke gile kaler-kaler macam ni.
tengah dok syiok tengok kuku aku yang berkilat kilat tuh, tibe tibe ade sorang membe aku ni ha tegor aku, die cakap:
die : eh, bella, xboleh la pakai cutex. haram taw x.
aku : apesal pulak?
die : yela, nanti bahan2 kimia die meresap dalam kuku. haram taw.x kire la period ke x, tetap xbole pakai.
aku : yeke?? (dengan muke terkejut berok)
die : yelaa, ko pegi buang sekarang.
aku : erm, yelah.
aku dengan perasaan curious yang tinggi pon tanggalkan la cutex tuh. aku curious gile kot. yelah, betol ke haram? macam x caye pon ade. aku terfikir lah kalu cutex haram, n then, benda lain macam lipstick & minyak wangi pon haram la jugak kan? yela, kalu pakai benda alah tuh mesti la die menyerap dalam kulit jugak knn. x gitu? sooo, dengan perasaan curious yang tinggi tahap bulan, aku pon google la.
blackk.
so, ni la hasil pencarian aku. thax uncle google .
1st article;
Cutek itu tidak haram digunakan oleh seorang wanita, terutama bila tujuannya untuk meningkatkan penampilan di depan suaminya. Bahkan dengan niat dan tata cara yang benar, justru menjadi ibadah di sisi Allah SWT.
Dan secara umum tidak terbukti sebagai benda yang masuk dalam kategori najis. Sehingga penggunaannya dari sisi thaharah, tidak menjadi masalah.
Masalah yang timbul dari pemakaian cutek ini hanya pada tidak sampainya air wudhu. Sebab biasanya cutek ini berbentuk lapisan di kuku. Apabila telah mengering, lapisan ini tidak tembus air.
Sementara wudhu’ itu sendiri mensyaratkan basahnya tangan dengan air, termasuk basahnya kuku. Namun dengan adanya cutek yang membentuk lapisan itu, maka kuku tidak basah. Dan karena tidak basah, maka wudhu’ tidak sah.
Dengan tidak sahnya wudhu’, akibatnya shalat pun tidak sah. Maka urusan cutek yang kecil ini akhirnya bisa menjadi besar, karena sampai membuat shalat tidak sah.
Namun bila bisa disiasati agar pemakaian cutek tidak merusak wudhu’, sebenarnya tidak ada masalah. Misalnya, sebelum memakai cutek berwudhu’ terlebih dahulu. Jadi tetap bisa shalat. Hanya nanti bila wudhu’nya sudah batal dan ingin shalat lagi, terpaksa cuteknya harus dihilangkan dulu, baru berwudhu’ lagi.
Selain penggunaan cutek, ada pewarna kuku yang lebih alami. Yaitu hinna’. Bangsa kita sering menyebutkan dengan istilah ‘pacar kuku’. Biasanya dibawa oleh jamaah haji sebagai oleh-oleh dari tanah suci.
Berbeda dengan cutek, hinna’ tidak membentuk lapisan di atas permukaan kuku. Sebaliknya, justru masuk ke dalam pori-pori kuku sehingga berwarna merah, tapi tidak menghalangi masuknya air wudhu’. Maka lebih praktis menggunakan hinna’ dari pada cutek, apalagi mengingat cutek itu buatan pabrik, yang tentunya terbuat dari berbagai macam zat kimia. Sayangnya, kami belum mendapatkan penelitian tentang dampak penggunaannya.
2nd article;
Pewarna kuku adalah bagian dari perhiasan wanita. Dengan ini para wania berhias dan berharap untuk bisa tampil lebih cantik dan menarik. Hasrat untuk tampil cantik dan menarik merupakan fitrah bagi wanita. Karena Allah SWT memang telah menjadikan mereka suka keindahan dan kecantikan.
Apabila kecantikan dan dandanannya itu disalurkan sesuai dengan apa yang dihalalkan oleh Allah SWT, maka semua itu justru akan menjadi ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Misalnya bila seorang wanita berusaha tampil cantik dan menarik di depan suaminya dengan aneka make up termasuk salah satunya memakai pewarna kuku, sehingga dengan itu suaminya menjadi tertarik dan senang kepadanya, maka bagi wanita itu ada pahala dan ganjaran dari Allah SWT.
Sebaliknya bila kecantikan dan dandanannya itu digunakan untuk menjerat laki-laki lain yang bukan mahramnya sehingga menimbulkan zina mata dan terbangkitnya nafsu syahwatnya, maka bagi wanita itu ada dosa dan ancaman siksa di neraka.
Jadi hukum memakai pewarna kuku itu bisa menjadi ibadah sunnah sekaligus bisa juga menjadi dosa. Tergantung niat atau tujuan pemakainnya dan juga praktek dari niatnya itu.
Sedangkan dari sisi wudhu?, umumnya pewarna kuku (kutek) merupakan zat pewarna yang membentuk lapisan kedap air. Sehingga air tidak bisa membasahi kuku-kukunya ketika berwudhu. Sehingga bila dia berwudhu; dalam keadaan memakain kutek, jelaslah bahwa wudhunya itu tidak syah, karena diantara anggota tubuh yang harus dibasuh adalah kedua tangan hingga siku.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki, .(QS. Al-Maidah : 6).
Tidak terbasahinya kuku seorang wanita mengakibatkan wudhunya tidak syah. Padahal syarat syahnya shalat itu adalah berwudhu atau suci dari hadats. Dengan demikian, maka tanpa wudhu yang syah, shalatnya pun tidak syah juga.
Untuk itu bila ingin memakainya, pastikan bahwa seorang wanita itu sudah berwuhdu? sebelumnya dan dia bisa menahan segala hal yang membatalkan wudhu. Dalam keadaan itu, dia boleh melakukan shalat dan shalatnya syah. Tapi bila batal wudhu?nya, tentu saja dia harus berwudhu lagi dan untuk itu dia harus menghapus dahulu kuteknya agar wudhunya sah.
*sume article yang aku jumpe dalam bahasa endon.
aku x jumpe pon article yang menyatakan nail polish tuh haram and bahan-bahan die boleh meresap dalam kulit. butt, if aku tertinggal info info yang penting, do tell me ye.
so, kesimpulannya, pemakaian nail polish x haram la kann. dari fahaman aku, klu nak berhias untuk suami memang diharuskan. kalu xda suami?? boleh pakai untuk suka-suka & tidak mengshow-off depan khalayak ramai especially depan laki yang bukan muhrim. tuh da lain namenye.
dari 2 article kat atas neh die tekankan bahaye cutex bila nak solat. so, kalu x period x usah la pakai. buat penat je pakai then nak buang balik bila nak solat. bila buang tuh kene tonyoh betol-betol jangan bagi tertinggal sisa-sisa warna die. nanti x sah pulak solat. kan dah dosa.
kalu aku tersalah faham do inform me ya. yelah, aku bukan terer sangat bab-bab agama ni :) i just want to share my opinion about this matter.